ABSTRAK
Manajemen
keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan
bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu
aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen
keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak
memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan
tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi,
kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Perusahaan
yang baik tentulah perusahaan yang memiliki manajemen yang baik contohnya;
Manajemen Keungan dalam sebuah perusahaan. Karena jika sebuah perusahaan
tidak memiliki manajemen yang baik hal ini mempengaruhi keberlangsungan
perkembangan sebuah perusahaan. Jika perusahaan dapat mengemukakan dan mempraktekkan
manajemen sesuai kode etik yang baik diharapkan sebuah perusahaan dapat
bertahan disaat persaingan yang ketat dimana era globalisasi.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar
belakang dibuatnya makalah ini adalah agar masyarakat umum mengetahui bagaimana
cara perusahaan mengatur keuangannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian manajemen keuangan
perusahaan.
2. Fungsi menejemen keuangan
3. Peran manajemen keuangan pada perusahaan.
4. Prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan.
1.3 Tujuan Penelitian
Agar
masyarakat mengerti bagaimana cara seorang menejer mengatur keuangannya
BAB
II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Menejemen menurut para ahli
1.
Menurut G.R. Terry,
manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasi
atau maksud-maksud yang nyata.
2.
Menurut Hilman,
manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan
mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
3.
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
2.2
Pengertian menejemen keuangan
1.
Pengertian manajemen keuangan menurut
Depdiknas :
Manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan.
2. Pengertian manajemen keuangan menurut
Prawironegoro : Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan
seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
3 .
Pengertian manajemen keuangan menurut
Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan.
2.3 Tanggung jawab menejemen
keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari
sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain
adalah :
1. Perolehan
dana dengan biaya murah.
2.
Penggunaan dana efektif dan efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal dan
eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah : Media Internet (blog, website, email, facebook, twitter dan power point ) Reverensi Buku yang mengandung kode etik penulisan di media sosial
Objek penelitian ini adalah : Media Internet (blog, website, email, facebook, twitter dan power point ) Reverensi Buku yang mengandung kode etik penulisan di media sosial
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
4.1
Fungsi
Menejemen Keuangan
1. Perencanaan
Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4. Pencarian
Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan
Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana
tersebut.
6. Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
7. Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan
keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi
4.2
Tujuan
Menejemen Keuangan
Tujuan
Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian
apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar
terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian, apabila suatu perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan adanya tujuan dan sasaran, yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan keuangan. Tujuan perusahaan adalah memaksimalisasi kesejahteraan pemilik perusahaan. Kesejahteraan pemegang saham ditunjukkan melalui harga pasar perusahaan, yang juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan dan aktiva manajemen, kesuksesan keputusan suatu bisnis dinilai berdasarkan dampak yang ditimbulkan terhadap harga saham.
Manajemen
dalam bisnis perusahaan terdiri dari beberapa individu yang dikelompokkan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.
Kelompok
manajemen tingkat pelaksana (operational management), meliputi para supervisor.
2.
Kelompok
manajemen menengah meliputi kepala departement, manajer devisi, dan manajer
cabang.
3.
Manajemen
eksekutif atau disebut juga manajemen puncak eksekutif sebagai penanggung jawab
dari fungsi-fungsi pemasaran, pembelanjaan, produksi, pembiayaan, dan
akuntansi. Manajemen eksekutif berkenaan dengan pembuatan keputusan jangka
menengah, dan manajemen operasional berkaitan dengan keputusan jangka pendek.
Konsep manajemen dapat
digambarkan dalam kalimat seperti “membuat keputusan, memberi perintah,
menyediakan pekerjaan dan system reward (imbalan) dan mempekerjakan orang untuk
melaksanakan kebijakan”. Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan dengan kecakapan dan pengalaman personil. Supaya
berhasil, manajemen harus melaksanakan secara efektif fungsi-fungsi perencanaa,
pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian fungsi utama
manajemen-manajemen eksekutif, sedangkan pengawasan merupakan fungsi
operasional. Pelaksanaan ketiga fungsi utaman tadi perlu keterlibatan dari tiap
tingkat manajemen.
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang
digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefesienan yaitu:
1. Tujuan normatif manajemen keuangan
Mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham yaitu memaksimalkannilai
perusahaan.
a. Tujuan memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
b. Secara konseptual jelas sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
c. Manajemen harus mempertimbangkan
kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
d. Memaksimalkan kemakmuaran pemegang
saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian
akuntansi.
e. Tidak mengabaikan social
objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan
kerja, dan keamanan produk.
2. Nilai perusahaan yang belum go-public
dapat diukur dengan harga jual seandainya perusahaan tersebut dijual.
Nilai aset (laporan di neraca)
tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen
lingkungankerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
a. Perusahaan belum/tidak go-public
harga seandainya perusahaan dijual.
b. Perusahaan go-public harga
saham yang dijal-belikan dipasar modal.
Dari indikasi tersebut dapat ditarik
pengertian:
a. Memaksimalisasikan nilai perusahaan
tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
1)
Perusahaan bisa saja meningkatkan
laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasil penjualan saham diinvestasikan
pada deposito atau obligasi pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan
besar tetapi keuntungan per lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar
bertambah, sehingga kondisi perusahaan tidakbaik.
2) Terminologi profit memiliki
pengertianganda, disebabkan terdapat banyak definisi profit.
b. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak
sama dengan memaksimalkan laba perlembar saham (earning per share= EPS)
alasannya:
1) Tujuan memaksimalkan laba tidak
memerhatikan waktu danlamanya keunutngan yang diharapkan.
2) Tidak mempertimbangkan risikoatau
ketidakpastian dari keuntungan dimasa yang akan datang. Jika suatu usulan
mengandung risiko yang besar, maka kenaikan keuntungan per lembar saham akan
diikuti dengan penurunan harga saham.
4.3
Prinsip
Menejemen keuangan
Manajemen
Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan
organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka
diperlukan pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik
pula. Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:
1.
Konsistensi
(Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten
dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh
disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak
konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat
manipulasi di dalam pengelolaan keuangan.
2.
Akuntabilitas
(Accountability) : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat
pada individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana,
peralatan, atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan.
Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan
apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan
dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui
bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3.
Transparansi
(Transparency) : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya, menyediakan
informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku
kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat,
lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku
kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini
mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.
Kelangsungan
Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat
strategic maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang
diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat
keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus
menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat
melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5.
Integritas
(Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang
terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan
keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan
pencatatan keuangan.
6.
Pengelolaan
(Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah
diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan
keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan strategic,
identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem
keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7.
Standar
Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan
organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku
secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat
mengerti sistem yang digunakan organisasi.\
4.4
Prilaku menejemen dalam mendapatkan
keuntungan
Tujuan perusahaan adalah mencari
laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba,
pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya
memperoleh laba, manajemen harus berperilaku:
1. Memaksimumnkan nilai perusahaan,
artinya manajemen harus menghasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang
digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam
mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
3.
Etika,
artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial
di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat sebagai
konsumen.
4.5
Peranan Manejemen Keuangan
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan
ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya
kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya
membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara
lain sebagai berikut :
1.
Tahun 1900 awal : Penerbit surat
berharga
2.
Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan,
reorganisasi
3.
Tahun 1940 – 1950 : anggaran &
internal audit
4.
Tahun 1950 – 1970 : eksternal
perusahaan
5.
Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6.
Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi
keuangan
7.
Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Manajemen
keuangan adalah suatu kegiatan/perilaku bisnis pengambilan
keputusan,perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana/aset yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis
atau perusahaan.
Perencanaan
Keuangan adalah panduan atau pedoman yang disusun perusahaan untuk mencapai
tujuan dan membantu meningkatkan nilai perusahaan,meliputi analisis sumber dana
perusahaan,pengganggaran perusahaan,dana jangka panjang dan pendek,nilai
rata-rata dst.
Karyawan
memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam perkembangan suatu usaha
atau bisnis. Sehingga harus terjamin keberadaannya diperusahaan serta fasilitas
yang diberikan kepada karyawan,termasuk perusahaan membayar upah tepat waktu
kepada buruh/karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Alam
S. (2007). Ekonomi. Jakarta: Esis.
Wijayanto,
D. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://emilyaumil.blogspot.com/2013/12/manajemen-keuangan-perusahaan_23.html