Minggu, 21 Desember 2014

Menejemen Keuangan



ABSTRAK
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perusahaan yang baik tentulah perusahaan yang memiliki manajemen yang baik contohnya; Manajemen Keungan dalam sebuah perusahaan. Karena jika sebuah perusahaan tidak memiliki manajemen yang baik hal ini mempengaruhi keberlangsungan perkembangan sebuah perusahaan. Jika perusahaan dapat mengemukakan dan mempraktekkan manajemen sesuai kode etik yang baik diharapkan sebuah perusahaan dapat bertahan disaat persaingan yang ketat dimana era globalisasi.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah agar masyarakat umum mengetahui bagaimana cara perusahaan mengatur keuangannya.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Pengertian manajemen keuangan perusahaan.
2.      Fungsi menejemen keuangan
3.       Peran manajemen keuangan pada perusahaan.
4.      Prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan.


1.3  Tujuan Penelitian
Agar masyarakat mengerti bagaimana cara seorang menejer mengatur keuangannya


 

                                                           BAB II
                                                LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Menejemen menurut para ahli
1.      Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasi atau maksud-maksud yang nyata.
2.      Menurut Hilman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
3.      Menurut Ricky W. Griffin, manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

2.2  Pengertian menejemen keuangan
1. Pengertian manajemen keuangan menurut Depdiknas : Manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
2.  Pengertian manajemen keuangan menurut Prawironegoro : Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
3   . Pengertian manajemen keuangan menurut Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.


2.3 Tanggung jawab menejemen keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah :
1.     Perolehan dana dengan biaya murah.
2.     Penggunaan dana efektif dan efisien
3.     Analisis laporan keuangan
4.     Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.



                                                    BAB III
                                    METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Objek Penelitian
 
Objek penelitian ini adalah : Media Internet (blog, website, email, facebook, twitter dan power point ) Reverensi Buku yang mengandung kode etik penulisan di media sosial

 

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1              Fungsi Menejemen Keuangan
1.       Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.       Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.       Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.       Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.       Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.       Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.       Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.       Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
                                                                                   
4.2               Tujuan Menejemen Keuangan

             Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan



Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian, apabila suatu perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan adanya tujuan dan sasaran, yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan keuangan. Tujuan perusahaan adalah memaksimalisasi kesejahteraan pemilik perusahaan. Kesejahteraan pemegang saham ditunjukkan melalui harga pasar perusahaan, yang juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan dan aktiva manajemen, kesuksesan keputusan suatu bisnis dinilai berdasarkan dampak yang ditimbulkan terhadap harga saham.
          Manajemen dalam bisnis perusahaan terdiri dari beberapa individu yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.      Kelompok manajemen tingkat pelaksana (operational management), meliputi para supervisor.
2.      Kelompok manajemen menengah meliputi kepala departement, manajer devisi, dan manajer cabang.
3.      Manajemen eksekutif atau disebut juga manajemen puncak eksekutif sebagai penanggung jawab dari fungsi-fungsi pemasaran, pembelanjaan, produksi, pembiayaan, dan akuntansi. Manajemen eksekutif berkenaan dengan pembuatan keputusan jangka menengah, dan manajemen operasional berkaitan dengan keputusan jangka pendek.
Konsep manajemen dapat digambarkan dalam kalimat seperti “membuat keputusan, memberi perintah, menyediakan pekerjaan dan system reward (imbalan) dan mempekerjakan orang untuk melaksanakan kebijakan”. Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan kecakapan dan pengalaman personil. Supaya berhasil, manajemen harus melaksanakan secara efektif fungsi-fungsi perencanaa, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian fungsi utama manajemen-manajemen eksekutif, sedangkan pengawasan merupakan fungsi operasional. Pelaksanaan ketiga fungsi utaman tadi perlu keterlibatan dari tiap tingkat manajemen.
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefesienan yaitu:
1.    Tujuan normatif manajemen keuangan
Mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkannilai perusahaan.
a.    Tujuan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
b.    Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
c.    Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
d.   Memaksimalkan kemakmuaran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
e.    Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
2.    Nilai perusahaan yang belum go-public dapat diukur dengan harga jual seandainya perusahaan tersebut dijual.
Nilai aset (laporan di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen lingkungankerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
a.    Perusahaan belum/tidak go-public harga seandainya perusahaan dijual.
b.    Perusahaan go-public harga saham yang dijal-belikan dipasar modal.

Dari indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:

a.    Memaksimalisasikan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
1)   Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasil penjualan saham diinvestasikan pada deposito atau obligasi pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan besar  tetapi keuntungan per lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehingga kondisi perusahaan tidakbaik.
2)   Terminologi profit memiliki pengertianganda, disebabkan terdapat banyak definisi profit.
b.    Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba perlembar  saham (earning per share= EPS) alasannya:
1)   Tujuan memaksimalkan laba tidak memerhatikan waktu danlamanya keunutngan yang diharapkan.
2)   Tidak mempertimbangkan risikoatau ketidakpastian dari keuntungan dimasa yang akan datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.


4.3               Prinsip Menejemen keuangan
Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka diperlukan pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula. Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:
1.                  Konsistensi (Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam pengelolaan keuangan.
2.                  Akuntabilitas (Accountability) : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3.                  Transparansi (Transparency) : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.                  Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategic maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5.                  Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6.                  Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan strategic, identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7.                  Standar Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.\

4.4              Prilaku menejemen dalam mendapatkan keuntungan
Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba, manajemen harus berperilaku:
1.      Memaksimumnkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus menghasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.  
2.      Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
3.      Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat sebagai konsumen.


4.5              Peranan Manejemen Keuangan
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1.     Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2.     Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3.     Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4.     Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5.     Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6.     Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7.     Tahun 1990 – sekarang : globalisasi


      BAB V
KESIMPULAN

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan/perilaku bisnis pengambilan keputusan,perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana/aset yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis atau perusahaan.

Perencanaan Keuangan adalah panduan atau pedoman yang disusun perusahaan untuk mencapai tujuan dan membantu meningkatkan nilai perusahaan,meliputi analisis sumber dana perusahaan,pengganggaran perusahaan,dana jangka panjang dan pendek,nilai rata-rata dst.

Karyawan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam perkembangan suatu usaha atau bisnis. Sehingga harus terjamin keberadaannya diperusahaan serta fasilitas yang diberikan kepada karyawan,termasuk perusahaan membayar upah tepat waktu kepada buruh/karyawan.





DAFTAR PUSTAKA
Alam S. (2007). Ekonomi. Jakarta: Esis.
Wijayanto, D. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://emilyaumil.blogspot.com/2013/12/manajemen-keuangan-perusahaan_23.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar